Minggu, 16 April 2017

ANALISIS SDM dalam Study Kelayakan Bisnis



MAKALAH
“ANALISIS SUMBER DAYA MANUSIA”

Makalah ini dibuat Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah
“Study Kelayakan Bisnis”

Dosen Pengampu: Didik Kusno Aji Nugroho
Hasil gambar untuk logo iain metro
Disusun oleh :
Kelompok 3
1.      Eka Yuniarti                  (141261410)
2.      M. Amri Prayudha       (141266910)
3.      Markamah                   (1502100082)
4.      Maya Satya Andayani (1502100189)
5.      Sinta Nurdiana            (1502100217)
6.      Suci Kartika                (1502100220)

JURUSAN SYARIAH
PROGRAM STUDY S1 PERBANKAN SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) JURAI SIWO METRO
2017
BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Masalah
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah salah satu asset usaha yang berharga, sebelum memilih pegawai perhatikan masalah kepribadian, kesetiaan dan kemampuanya. Kalau usaha kita masih kecil pilihlah pegawai yang serba bisa atau multitasking Job Desk, sehingga kita bisa menghemat anggaran. Aspek Manajemen ini mencakup pada kapabilitas dari manajer dan karyawan yang berada di proyek atau usaha tersebut. Penelusuran aspek manajemen ini akan dimulai dari sisi yang paling dasar mulai dari karakter yang dimiliki oleh manajer dan para karyawan yang terlibat disana hingga sampai dengan latar belakang pendidikan dengan tidak mengecualikan kualitas universitas, institute, akademi yang pernah dijalani. Analisis karakter ini adalah untuk melihat apakah mereka memiliki jiwa berwirausaha atau tidak, atau apa yang dilakukan nya ini lebih pada usaha ikut-ikutan karena melihat trend usaha yang berkembang pada saat itu atau memang ia benar-benar memiliki konsep serta model pemikiran berwirausaha. Adapun dari segi education (pendidikan) adalah menyangkut dengan wawasan dan susunan administrasinya yang dimiliki sehingga itu akan terlihat kualitasnya pada saat menjelaskan suatu masalah yang menyangkut dengan proyek atau usaha yang sedang dirintisnya dengan kemampuan penjelasan yang jauh lebih sistematis dan berbobot ilmiah, apa lagi jika education yang dimiliki adalah sesuai dengan proyek atau usaha yang sedang dibangun.

B.  Rumusan Masalah
1.    Apa yang dimaksud sumber daya manusia?
2.    Bagaimana konsep Sumber Daya Manusia?
3.    Apa aspek aspek manajemen sumber daya manusia?
4.    Apa hubungan study kelayakan bisnis terhadapa SDM?



C.  Tujuan Masalah
1.    Mengetahui apa yang dimaksud sumber daya manusia
2.    Mengetahui konsep Sumber Daya Manusia
3.    Mengetahui aspek aspek manajemen sumber daya manusia
4.    Mengetahui hubungan study kelayakan bisnis terhadapa SDM



KATA PENGANTAR

              Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat, Taufik dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam  bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam memahami mata kuliah study kelayakan bisnis.
              Harapan kami semoga makalah  ini membantu  menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun  isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
            Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat  membangun untuk kesempurnaan  makalah ini.

Metro, Maret 2017


Penulis


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang Masalah............................................................................... 1
B.  Rumusan Masalah........................................................................................ 1
C.  Tujuan Masalah............................................................................................ 2
BAB II
PEMBAHASAN
A.  Pengertian Sumber Daya Manusia .............................................................. 3
B.  Pengembangan Sumber Daya Manusia dengan Menerapkan Manajemen Sumber Daya Manusia            4
C.  Aspek Aspek Manajemen Sumber Daya Manusia....................................... 5 
D.  Hubungan SKB Dan Sumber Daya Manusia............................................. 17
BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan................................................................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA



BAB II
PEMBAHASAN

E.  Pengertian Sumber Daya Manusia
Pengertian Sumber Daya Manusia menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:
1.    Menurut Hasibuan (2003, h 244) Sumber Daya Manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu.
2.    Menurut Veithzal Rivai (2003, h 6) Sumber Daya Manusia adalah seorang yang siap, mau dan mampu memberi sumbangan usaha pencapaian tujuan organisasi. Selain itu SDM merupakan salah satu unsur masukan (input) yang bersama unsur lainnya seperti modal, bahan, mesin, dan metode/teknologi diubah menjadi proses manajemen menjadi keluaran (output) berupa barang atau jasa dalam usaha mencapai tujuan perusahaan.
3.    Menurut Agus Sunyoto (2008, h 2) mengapa kita harus mempelajari manusia sebagai sumber daya? Karena manusia memegang peran yang sangat penting dalam keberhasilan suatu usaha. Dalam organisasi usaha yang besar, modal yang besar, teknologi yang canggih, sumber daya alam yang berlimpah tidak mungkin tidak mungkin dapat dieksploitasi tanpa sumber daya yang diperlukan, yang memadai, yang mempunyai kemampuan dan kompetensi untuk memanfaatkan sumber daya lingkungan.[1]

Sumber daya manusia adalah aset penting dalam upaya peningkatan kualitas suatu masyarakat. Bahkan dalam sebuah struktur organisasi atau kepemimpinan perusahaan misalnya, satu bagian khusus sengaja dibentuk untuk bertanggung jawab mengatur dan mengeksplorasi sumber daya manusia para anggota atau karyawan. Hal ini tentu karena hasil kerja dan karya sangat ditentukan oleh kualitas SDM seseorang.[2]
Perlunya sumber daya manusia dikelola dengan baik karena manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi. Manusia adalah perencana, pelaku, sekaligus penentu terwujudnya tujuan organisasi. Manusia sebagai aset yang paling penting bagi perusahaan dimulai dengan penentuan jabatan yang dibutuhkan perusahaan atau seberapa banyak usaha yang diperlukan. Kemudian, penentukan tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing jabatan. Setelah penentuan jabatan ditetapkan, langkah selanjutnya adalah merencanakan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan sesuai dengan analisis jabatan yang sudah dibuat. Langkah selanjutnya melakukan pengadaan tenaga kerja, pengadaan meliputi penarikan karyawan (rekrutmen) dan seleksi. Agar tenega kerja yang terjaring sesuai dengan keinginan dalam informasi yang diberikan perlu dijelaskan persyaratannya, misalnya umur, jenis kelamin, pendidikan, pengalaman kerja, atau syarat lainnya.

F.   Pengembangan Sumber Daya Manusia dengan Menerapkan Manajemen Sumber Daya Manusia
1.    Konsep Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) merupakan bagian dari manajemen keorganisasian yang memfokuskan diri pada unsur sumber daya manusia. Adalah tugas manajemen sumber daya manusia untuk mengelola unsur manusia secara baik agar diperoleh tenaga kerja yang puas akan pekerjaannya. Dengan demikian, kita dapat mengelompokkan tugas MSDM atas tiga fungsi, yaitu
a.    fungsi manajerial: perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian; 
b.    fungsi operasional: pengadaan, pengembangan, kompensasi, pemeliharaan, pengintegrasian, dan pemutusan hubungan kerja;
c.    fungsi ketiga adalah kedudukan MSDM dalam pencapaian tujuan organisasi perusahaan secara terpadu.[3]
2.    Pengembangan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)
Pengembangan sumber daya manusia ini dapat dilaksanakan melalui pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan. Pendidikan dan pelatihan merupakan upaya untuk pengembangaan SDM, terutama untuk pengembangan kemampuan intelektual dan kepribadian. Pendidikan pada umumnya berkaitan dengan mempersiapkan calon tenaga yang digunakan oleh suatu organisasi, sedangkan pelatihan lebih berkaitan dengan peningkatan kemampuan atau keterampilan pekerja yang sudah menduduki suatu jabatan atau tugas tertentu. Sumber daya sebagaimana disebutkan di atas, adalah SDM strategis yang memberikan nilai tambah (added value) sebagai tolok ukur keberhasilan bisnis. Kemampuan SDM ini merupakan competitive advantage dari perusahaan.
Setiap organisasi harus mempersiapkan program yang berisi kegiatan yang dapat meningkatkan kemampuan dan profesionalisme SDM supaya organisasi bisa bertahan dan berkembang sesuai dengan lingkungan organisasi. Untuk mencapai produktivitas yang maksimum, organisasi harus menjamin dipilihnya tenaga kerja yang tepat dengan pekerjaan serta kondisi yang memungkinkan mereka bekerja optimal. Menurut Sedarmayanti dalam Umar (2004:42) ciri-ciri SDM yang produktif adalah tampak tindakannya konstruktif, percaya diri, mempunyai rasa tanggung jawab, memiliki rasa cinta terhadap pekerjaannya, mempunyai pandangan jauh kedepan, dan mampu menyelesaikan persoalan
Siagian (1997:183) mengemukakan bahwa, ada tujuh manfaat dari adanya pengembangan SDM, yaitu:[4]
a.       Peningkatan produktifitas kerja
b.      Terwujudnya hubungan yang serasi antara atasan dan bawahan
c.       Tersedianya proses pengambilan keputusan yang cepat dan tepat
d.      Meningkatnya semangat kerja seluruh anggota dalam organisasi
e.       Mendorong sikap keterbukaan manajemen
f.       Memperlancar jalannya komunikasi yang efektif
g.      Penyelesaian konflik secara fungsional.

G. Aspek Aspek Manajemen Sumber Daya Manusia
1.    Job Analysis/ analisis pekerjaan
Job analysis adalah proses pengumpulan dan pemeriksaan atas aktivitas kerja pokok serta kualifikasi pekerjaan seperti keahlian, pengetahuan, kemampuan pengalaman serta sifat individu lainnya, yang di perlukan dalam melaksanakan tugas/pekerjaan. Artinya analisis pekerjaan yang berkaitan dengan kebutuhan suatu jabatan, baik tentang uraian pekerjaan yang harus dilakukan, kemudian dengan adanya uraian pekerjaan, maka harus ditentukan persyaratan untuk memegang jabatan tersebut. Selanjutnya untuk setiap jabatan ditentukan target yang harus dicapai.[5] Analisis menyangkut tiga hal :
a.       Job description/ deskripsi pekerjaan adalah informasi mengenai tugas, kewajiban dan tanggung jawab pekerjaan.
b.      Job specifikation / spesifikasi pekerjaan adalah persyaratan-persyaratan baik secara umum maupun khusus yangharus dimiliki agar dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik. Persyaratan tersebut seperti mempunyai pengalaman, pendidikan, pelatihan dan keahlian tertentu.
c.       Standar kinerja, adalah output dari pekerjaan yang sesuai dengan standar yang telah di tentukan oleh perusahaan.
Tujuan melakukan analisis pekerjaan adalah untuk memudahkan perusahaan dalam memetakan kebutuhan sumber daya sekarang dan dimasa yang akan datang. Disamping itu, memudahkan perusahaan untuk menglola SDM nya secara profesional.[6] Sedangkan beberapa manfaat analysis pekerjaan yaitu:
a.       Penyusunan kepegawaian
b.      Penyusunan desain organisasi/redesign organisasi
c.       Perencanaan kinerja
d.      Suksesi manajement
e.       Pelatihan dan pengembangan SDM
f.       Karir
g.      Evaluasi pekerjaan
Tekhnik dalam melaksanakan analisis jabatan:
a.       Observasi, adalah tekhnik yang di gunakan dengan melaksanakan peninjauan langsung terhadap pekerjaan yang di laksanakan.
b.      Wawancara, adalah dengan melakukan tekhnik interview baik dengan individu, teman sekerja, maupun pimpinan, baik di lakukan secara individu maupun kelompok.
c.       Kuisioner, adalah dengan memberikan kuisioner untuk di jawab oleh karyawan. Kuisioner ini berisi tentang tugas dan tanggung jawab serta harapan perbaikan di masa yang akan datang.
d.      Logs/catatan harian, yaitu karyawan secara berkala meringkas tugas dan tanggung jawab sehari-hari. Catatan ini berisi tentang kelemahan dan keunggulan dari pekerjaan, serta sousi untuk memperbaikinya.
Pelaksaan analisis pekerjaan yang efektif
Kesuksesan analisis pekerjaan yang efektif tergantung pada beberapa faktor :
a.       Komiten manajemen puncak
b.      Keterlibatan serikat kerja/organisasi buruh yang legal
c.       Keterlibatan karyawan secara aktif
d.      Komunikasi yang efektif
e.       Penugasan bagian personalia yang berbobot dan paham akan manajemen SDM
f.       Melibatkan para pakar SDM baik praktisi maupun akademisi
g.      Penggunaan analisis yang andal
h.      Membentuk komite untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan
Di dalam islam, dalam menganalisis pekerjaan perusahaan dapat melihat dalam tiga hal, antara lain “
a)      Kafa’ah
Makna kafa’ah adalah cakap atau ahli dalam bidang yang di lakukan (the right on the righ place) seorang sebaiknya bekerja sesuai dengan bidangnya agar pekerjaan yang di lakukan dapat terselesaikan dengan baik dan sesuai dengan tujuan
Terdapat dua kriteria standar yang menjadi standar penilaiaan dalam memilih pegawai yaitu al-quwwah (kekuatan) dan al-amanah. Kekuatan memilki arti yang luas, tergantung sesuai dengan jenis dak karakter suatu pekerjaan dan profesi. Kekuatan disini meliputi kemampuan intelektual dan ketrampilan tertentu yang di butuhkan untuk jenis dan karakter pekerjaan tertentu pula.
b)      Himmatul Amal (etos kerja)
Seseorang dikatakan profesinal jika dia mau bersemangat dan bersungguh dalam bekerja, dan dia juga harus memiliki etos kerja yang tinggi. Islam mendorong setiap muslim untuk bekerja keras bersungguh sungguh dalam mencurahkan tenaga dan kemampuannya dalam bekerja. Dorongan utama seorang muslim dalam bekerja adalah bahwa aktivitas kerjanya itu dalam pandanggan islam merupakan bagian dari ibadah, karena bekerja merupakan pelaksaan dalam suatu kewajiban.

2.      Perencanaan SDM
Secara umum pengertian perencanaan sumber daya manusia adalah proses meramalkan dan merencanakan tenaga kerja, baik kualitas maupun kuantitas gun memenuhi kebutuhan tenaga kerja dalam waktu tertentu.[7] Proses perencanaan yang didalamnya mencakup peramalan kebutuhan pegawai dimasa yang akan datang dari bermacam kategori pekerjaan, meramalkan suplai karyawan saat ini dan yang akan datang, dan untuk perbandingan sumber daya manusia dengan suplai yang ada.
a.        Proses perencanaan SDM dibagi menjadi 3:
1)      Peramalan permintaan sumberdaya manusia
a)      Perencanaan pemasaran
b)      Perencanaan finansial
c)      Perencanaan operasional
d)     Perencanaan teknologi yang digunakan
2)      Analisis suplai sumber daya manusia yang tersedia
a)      Internal, yaitu analisis terhadap ketersidian sumberdaya manusia diperusahaan, misal: pengalaman, jumlah, kemampuan, dan jenis kelamin
b)      Eksternal, yaitu analisis terhadap ketersediaan sumberdaya manusia di pasar tenaga kerja, yang meliputi: pengalaman, jumlah, kemampuan, dan jenis kelamin
3)      Rekonlisiasi ketidakcocokan antara permintaan dan suplai yang tersedia dengan merancang aktivitas SDM
a)      Promosi
b)      Demosi
c)      Rotasi
d)     Penambahan tenaga kerja baru
b.        Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan SDM:[8]
1)      Perubahan lingkungan aksternal, yaitu perubahan terhadap lingkungan pasar tenaga kerja, karena kemajuan teknologi dan industri, peraturan pemerintah dan lainnya.
2)      Perubahan kondisi organisasi, aitu dengan merespon perubahan lingkungan, maka perubahan organisasi sangat diperlukan seperti perubahan jangka pendek, menengah, panjang, perubahan pasar, akuisi, dan lainnya.
3)      Perubahan kondisi tenaga kerja, yaitu perubahan pasar tenaga kerja, teknologi, orientasi tenaga kerja dan akan berpengaruh terhadap tenaga kerja yang handal.
c.        Manfaat perencanaan SDM[9]
1)      Untuk mendapt tenaga kerja yang diinginkan
2)      Untuk memenuhi akan kekurangan tenaga kerja
3)      Mampu meramalkan kebutuhan tenaga kerja dimasa yang akan datang
d.       Tantangan perencanaan SDM
1)      Perubahan teknologi
2)      Perubahan peraturan/perundang-undangan
3)      Perubahan ekonomi
4)      Perubahan sosial
3.      Rekrutmen SDM
Rekrutmen adalah kegiatan mencari dan menarik para peramal kerja dengan motivasi kemampuan, keahlian, dan pengetahuan sumber daya manusia yang diperlukan oleh organisasi untuk mengisi lowongan kerja dan telah diidentifikasi sebelumnya dalam rencana kepegawaian sesuai dengan kualifikasi yang ditentukan.[10]
a.    Program rekrutmen yang baik haruslah:
1)   Program rekrutmen harus mampu memikat banyak pelamar yang memenuhi syarat
2)   Tidak pernah mengompromikan standar seleksi
3)   Berkesianambungan dan terencana
4)   Harus kreatif, inovatif dan imajinatif
b.    Teknik-teknik rekrutmen
Ada dua macam teknik rekrutmen yang popular di sektor publik dan swasta, yaitu:
1)   Teknik sentralisasi, dilaksanakan terpusat di Kantor Pusat Organisasi bila karyawan yang direkrut berjumlah ribuan orang dengan kualifikasi jabatannya pekerjaannya.
2)   Teknik desentralisasi, rekrutmen dengan cara memberikan kewewenangan untuk merekrut pegawai pada unit-unit satuan kerja yang bersangkutan di bidangnya dan daerahnya secara langsung. Terdapat kelemahan dalam rekrutmen desentralisasi yaitu para pemimpin akan kehilangan kendali mengenai proses rekrutmen, apakah proses rekrutmen dijalankan sesuai dengan peraturan perundangan atau tidak.
Pada kenyataannya sudah banyak instansi pemerintah yang mengkombinasikan rekrutmen sentralis dan desentralis untuk ketepatan waktu atau lebih fleksibel. [11]
c.    Kendala-Kendala Dalam Rekrutmen
Kendala-kendala yang biasa dihadapi dalam hal merekrut pegawai atau karyawan yang akan ditempatkan dalam sebuah organisasi atau perusahaan antara lain:.
1)        Faktor-Faktor Organisasi
Dapat dipastikan bahwa berbagai kebijaksanaan yang ditetapkan dan diberlakukan dalam suatu organisasi dimaksudkan agar organisasi yang bersangkutan semakin mampu mencapai sasarannya. Yang terpenting ialah bahwa mungkin saja berbagai kebijaksanaan tersebut membatasi ruang gerak para pencari kerja baru. Berikut ini akan dibahas beberapa kebijaksanaan yang mungkin menjadi kendala dalam proses rekrutmen.
a)    Kebijakan promosi dari dalam
b)   Kebijaksanaan tentang imbalan
c)    Kebijaksanaan tentang status kepegawaian
d)   Rencana sumber daya manusia
2)   Kebiasaan Pencari Tenaga Kerja
Pada satuan kerja yang mengelola sumber daya manusia biasanya terdapat sekelompok pegawai yang tugas utamanya adalah melakukan rekrutmen. Mereka adalah tenaga spesialis yang memahami berbagai segi proses rekrutmen. Sebagai tenaga spesialis atau para pencari kerja mereka diharapkan untuk mampu bertindak dan berfikir rasional. Kebiasaan para pencari kerja ini ada segi positif dan negatifnya.
Segi positifnya antara lain dimana proses rekrutmen dapat berlangsung dengan relatif cepat karena berkat pengetahuan dan pengalamannya, para pencari tenaga kerja itu telah mempunyai rencana sumber daya manusia dalam organisasi, mengetahui kemampuan para manajer yang kelak akan membawahi tenaga kerja baru, memiliki informasi tentang analisis pekerjaan yang terdapat dalam organisasi, mengetahui dengan baik sumber-sumber pencari pekerjaan, dan mereka juga telah menguasai metode rekrutmen yang paling tepat digunakan sesuai dengan tuntutan pekerjaan yang akan dilakukan.
Segi negatif dari kebiasaan para pencari tenaga kerja yang tentunya juga merupakan kendala dalam proses rekrutmen, ialah kecenderungan berbuat kesalahan yang sama terutama apabila kesalahan yang pernah dibuat tidak mempunyai dampak negatif yang kuat bagi organisasi, karena tenaga kerja yang direkrut mampu bekerja sesuai dengan tuntutan tugasnya. Segi negatif lain adalah sikap memandang enteng pada tugasnya sehingga usaha rekrutmen dihentikan apabila telah ada lamaran yang masuk dan tidak lagi berusaha mencari alternatif lamaran sehingga yang benar-benar terbaiklah yang direkrut.
3)        Faktor-Faktor Eksternal
Beberapa contoh dari faktor eksternal yang perlu diperhatikan dalam proses rekrutmen adalah sebagai berikut:
a)    Tingkat pengangguran.
b)    Kedudukan organisasi pencari tenaga kerja
c)     Langka tidaknya keahlian atau keterampilan tertentu
d)    Proyeksi angkatan kerja pada umummya
e)     Peraturan perundan-undangan di bidang ketenagakerjaan.
f)     Praktek rekrutmen oleh organisasi-organisasi lain.[12]
d.   Proses Rekrutmen
Adapun dalam proses rekrutmen meliputi beberapa poin penting, yaitu sebagai berikut:
1)   Penyusunan strategi untuk merekrut
2)   Pencarian pelamar-pelamar kerja
3)   Penyaringan atau penyisihan pelamar-pelamar kerja yang tidak cocok
4)   Pembuatan kumpulan pelamar

4.    Seleksi SDM
Seleksi adalah suatu proses meneliti dan memilih dari sekelompok pelamar yang didapat dari berbagai sumber untuk mendapatkan pelamar yang paling sesuai dengan posisi yang ditawarkan. Seleksi merupakan suatu proses untuk memilih calon tenaga kerja yang paling sesuai dengan kebutuhan organisasi. Manajemen tidak menghendaki menerima pegawai yang tidak cakap dan yang akan cepat keluar sebab dapat menimbulkan kerugian yang besar.
a.       Tujuan Seleksi
Tujuan seleksi adalah mendapatkan tenaga kerja yang paling tepat untuk memangku suatu jabatan tertentu. Mengarah pada tujuan seleksi yang demikian itu, setiap organisasi yang bersangkutan senantiasa akan berusaha dengan biaya yang serendah mungkin dengan menggunakan cara yang paling efisien, tetapi efektif.
Tujuan Seleksi tersebut diantaranya :                                                 
1)   Menjamin perusahaan memiliki karyawan yang tepat untuk suatu jabatan/ pekerjaan.
2)   Memastikan keuntungan investasi SDM perusahaan.
3)   Mengevaluasi dalam mempekerjakan dan penempatan pelamar sesuai minat.
4)   Memperlakukan pelamar secara adil dan meminimalkan deskriminasi.
5)   Memperkecil munculnya tindakan buruk karyawan yang seharusnya tidak diterima.[13]
b.      Proses Seleksi
Menyangkut prediksi tentang keberhasilan seseorang di masa yang akan datang pada jabatan tertentu. Melalui proses seleksi dilakukan pemilihan atau pencocokan untuk mengurangi kemungkinan perusahaan menerima pegawai yang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Pencocokan tersebut dilakukan dengan membandingkan kualifikasi yang dimiliki calon pegawai (man specification) dengan persyaratan yang harus dipenuhi untuk suatu pekerjaan (job specification).
Proses seleksi calon tenaga kerja di perusahaan di Indonesia bervariasi. Namun secara garis besar, proses seleksi berlangsung sesuai dengan tahapan-tahaan sebagai berikut:
1)      Seleksi atas surat lamaran.
Langkah-langkah seleksi surat lamaran
- menyisihkan lamaran yang tidak memenuhi criteria.
- membandingkan pelamar.
- menggunakan kesan kepribadian yang tertulis pada surat lamaran.
Berdasarkan surat lamaran yang diajukan calon, dipertimbangkan apakah ia akan diterima untuk diseleksi pada tahapan seleksi berikutnya.
2)      Wawancara awal
Setelah itu diadakan wawancara awal, dalam tahap ini calon diwawancarai oleh pegawai/staf dibagian sumberdaya manusia, untuk mendapatkan gambaran umum tentang kesesuaian calon dengan pekerjaan yang ia lamar. Kepada calon dijelaskan tentang pekerjaannya, apa yang diharapkan dari calon dan apa yang dapat diberikan oleh perusahaan kepada calon. Jika calon tetap bersedia dan dinilai memenuhi persyaratan umum seperti umur tertentu, pendidikan tertentu, maka ia dapat mengikuti tahap seleksi berikutnya. 
Tahap ini dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:
a)      Ujian, berupa ujian tertulis tentang pengetahuan dan ketrampilannya yang berkaitan dengan pekrjaan yang dilamar (jika memang pekerjaan mensyaratkan pengalaman kerja).
b)      Pemeriksaan psikologis, calon dievaluasi secara psikologik, yang meliputi pemberian tes psikologik baik secara perorangan maupun kelompok (klasikal), dan
c)      Wawancara, calon diwawancarai oleh pemimpin unit kerja yang memerlukan tenaganya. Di sini calon diwawancarai oleh atasan dari jabatan yang akan ia duduki jika ia diterima. Atasan dapat melihat sejauh mana pengetahuan dan ketrampilan yang telah dimiliki calon tentang pekerjaan yang ia lamar.
3)      Penilaian akhir.
Tahapan berikutnya adalah penilaian akhir, pada tahap ini hasil-hasil dari tahapan sebelumnya dinilai secara keseluruhan untuk sampai diambil keputusan akhir calon mana yang akan diterima atau ditolak. Para calon tenaga kerja yang diterima kemudian diminta untuk dites kesehatan secara umum.
4)      Pemberitahuan dan wawancara akhir.
Hasil penilaian pada tahap penilaian akhir diberitahukan kepada para calon.Wawancara akhir dilakukan dengan para calon tenaga kerja yang diterima, kemudian diterangkan tentang berbagai kebijakan, terutama yang menyangkut kebijakan dalam bidang sumber daya manusia, seperti gaji dan imbalan lainnya. Jika calon tenaga kerja menyetujuinya, ia dapat diterima bekerja pada perusahaan. 
5)      Penerimaan
Yang terakhir adalah tahap penerimaan. Dalam tahap ini para calon tenaga kerja mendapat surat keputusan diterima bekerja pada perusahaan dengan berbagai persyaratan pekerjaan. Adakalanya tenaga kerja diminta untuk menandatangani sebuah kontrak kerja.

5.    Pelatihan dan Pengembangan[14]
Program pelatihan bertujuan untuk mempertahankan penguasaan berbagai keterampilan dan teknik pelaksanaan kerja tertentu untuk kebutuhan sekarang sedangkan pengembangan bertuuan untuk menyaipkan pegawainya siap memangku jabatan tertentu di masa yang akan dating.
Program pelatihan dan pengembangan bertujuan untuk menutupi gap antara kecakapan karyawan dan permintaan jabatan, selain untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja karyawan dalam pencapaian sasaran kerja

6.    Prestasi Kerja
Penilaian sering tidak berhasil untuk tidak melibatkan emosinyanya dalam menilai karyawan, hal ini dapat terjadi karena berbagai macam factor yaitu hallo effect, enggan menilai hal-hal yang ekstrem walau seharusnya keras, prasangka pribadi serta menilai berdasarkan data atau fakta dari waktu yang paling akhir saja
7.    Kompensasi
Kompensasi merupakan sebagai sesuatu yang diterima karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka
Sebelum kompensasi diberikan dilakukan proses kompensasi yaitu suatu jaringan berbagai subproses Untuk memberikan balas jasa kepada karyawan bagi pelaksanaan pekerjaan dan untuk memotivasi mereka agar mencapai tingkat prestasi yang diinginkan. Imbalan atau balas jasa yang diterima karyawan dibagi 2 yaitu : imbalan yang bersifat financial dan imbalan yang bersifat nonfinancial.

8.    Perencanaan Karier
a.    Karier sebagai suatu urutan promosi atau transfer ke jabatan –jabatan yang lebihbesar tanggungjawabnya atau ke lokasi-lokasi yang lebih baik selama kehidupan kerja seseorang.[15]
b.    Karier sebagai petunjuk pekekrjaan yang membentuk suatu pola kemajuan yang sistematik dan jelas.
c.    Karier sebagai sejarah pekerjaan seseorang atau serangkaian posisi yang dipegangnya selama kehidupan kerja.

9.    Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Agar pembinaan dapat berjalan dengan baik, maka dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut
a.    tanamkan dalam diri karyawan keyakinan bahwa mereka adalah pihak yang paling menentukan dalam pencegahan kecelakaan
b.    Tunjukkan pada karyawan bagaiman mengembangkan perilaku yang aman
c.    Tunjukkan pada karyawan bagaiman mengembangkan perilaku kerja yang aman
d.    Berikan teknik pencegahan kecelakaan secara spesifik
e.    Buatlah contoh yang baik
f.     Tegakkan standar keselamatan kerja secara tegas

10.    Pemberhentian
Pemberhentian sinonim dengan separation, pemisahan atau pemutusan hubungan kerja dari  suatu organisasi terhadap karyawannya
Pemberhentian karyawan dapat terjadi oleh beberapa sebab:
a.    Peraturan perundang-undangan yang berlaku
b.    Keinginan perusahaan
c.    Keinginan karyawan
d.   Pension
e.    Kontrak kerja telah berakhir
f.     Kesehatan karyawan
g.    Meninggal dunia
h.    Perusahaan dilikuidasi

H.  Hubungan SKB Dan Sumber Daya Manusia
Suatu studi kelayakan bisnis dikatakan layak tidak layak atau gagal atau sukses pada saat direalisasikan sangat tergantung pada kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang tersedia  sebagai pelaksanaannya. Oleh karena itu pada saat membuat SKB analisis terhadap pemakaian SDM dalam proyek menjadi hal yang penting termasuk sistem pengadaan dan pembinaan SDM pada saat proyek direalisasikan. Sehingga jika kualitas nya SDM nya bagus tentu akan menentukan layak atau tidaknya suatu bisnis atau usaha.


BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Sumber daya manusia adalah aset penting dalam upaya peningkatan kualitas suatu masyarakat. Bahkan dalam sebuah struktur organisasi atau kepemimpinan perusahaan misalnya, satu bagian khusus sengaja dibentuk untuk bertanggung jawab mengatur dan mengeksplorasi sumber daya manusia para anggota atau karyawan. Hal ini tentu karena hasil kerja dan karya sangat ditentukan oleh kualitas SDM seseorang.
Pengembangan sumber daya manusia ini dapat dilaksanakan melalui pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan. Aspek Aspek Manajemen Sumber Daya Manusia yaitu:
1.    Job Analysis/ analisis pekerjaan
2.    Perencanaan SDM
3.    Rekrutmen SDM
4.    Seleksi SDM
5.    Pelatihan dan Pengembangan
6.    Prestasi Kerja
7.    Kompensasi
8.    Perencanaan Karier
9.        Keselamatan dan Kesehatan Kerja
10.    Pemberhentian
Suatu studi kelayakan bisnis dikatakan layak tidak layak atau gagal atau sukses pada saat direalisasikan sangat tergantung pada kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang tersedia  sebagai pelaksanaannya. Oleh karena itu pada saat membuat SKB analisis terhadap pemakaian SDM dalam proyek menjadi hal yang penting termasuk sistem pengadaan dan pembinaan SDM pada saat proyek direalisasikan. Sehingga jika kualitas nya SDM nya bagus tentu akan menentukan layak atau tidaknya suatu bisnis atau usaha.

DAFTAR PUSTAKA

Arif, Ahmad Kholiq. 2008. meningkatkan sumber daya manusia. Jakarta: Grasindo.
Tangkilisan, Hessel Nogi S. 2005. Manajemen Publik. Jakarta: Gramedia Pustaka.
Kasmir. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sucipto, Agus. 2011.  Study Kelayakan Bisnis. Malang: UIN Maliki Press.
Sondang  P. Siagian, Sondang P. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi Angkasa.
Purwanto. “ARTI DAN PERANAN SUMBERDAYA MANUSIA”. dalam jurnal Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Volume 2 Nomor 2, Desember 2005( 1-36).
Dwi Nurul Izzhati. “Analisis Kinerja Sumber Daya Manusia Dengan Pendekatan Human Resources Score Card”.  dalam Jurnal Dian Vol. 11 No. 3 september 2011 (1-6).
Widodo. Upaya Peningkatan Kinerja Sumber Daya Manusia Melalui Komitmen Dan Oreintasi Belajar”. dalam jurnal MEDIA EKONOMI Vol 9, No 1 2009 (1-56).




[1] Ahmad Kholiq Arif, meningkatkan sumber daya manusia, (Jakarta: Grasindo, 2008)  h.10
[2] Tangkilisan, Hessel Nogi S, Manajemen Publik,( Jakarta: Gramedia Pustaka, 2005) h. 25
[3] Tangkilisan, Hessel Nogi S, Manajemen................h. 32
[4] Dwi Nurul Izzhati, “Analisis Kinerja Sumber Daya Manusia Dengan Pendekatan Human Resources Score Card” , dalam Jurnal Dian Vol. 11 No. 3 september 2011 (1-6), h. 3
[5] Kasmir, Manajemen Sumber Daya Manusia,  (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2016) h. 26
[6] Ibid, h. 35
[7] Kasmir, Manajemen Sumber Daya...... h. 58
[8] Agus Sucipto, Study Kelayakan Bisnis,(Malang: UIN Maliki Press,2011) h.129
[9] Purwanto, “ARTI DAN PERANAN SUMBERDAYA MANUSIA”, dalam jurnal Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Volume 2 Nomor 2, Desember 2005( 1-36), h.23
[10] Kasmir, Manajemen Sumber Daya...... h. 93
[11] Agus Sucipto, Study Kelayakan.... h.130
[12] Sondang  P. Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, (jakarta: PT Bumi Angkasa, 2007), h. 108.
[13] Agus Sucipto, Study Kelayakan...... h.136
[14] Widodo,Upaya Peningkatan Kinerja Sumber Daya Manusia Melalui Komitmen Dan Oreintasi Belajar”, dalam jurnal MEDIA EKONOMI Vol 9, No 1 2009 (1-56), h. 35
[15] Ibid, h. 39

Tidak ada komentar:

Posting Komentar